Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang

Pria ''Mandul'' di Batu Meningkat

Sabtu, 10 April 2010

Pria ''Mandul'' di Batu Meningkat. BATU - Tren warga Kota Batu yang mengikuti program KB mengalami pergeseran. Jika selama ini didominasi perempuan, namun kini pengguna metode operasi pria (MOP) atau vasektomi terus meningkat. Itu terlihat dari data pengguna KB yang bisa membuat lelaki ''mandul'' di Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Batu.

Pada tahun 2009, tingkat pengguna MOP di Kota Batu melampaui target. Dari 27 orang, ternyata penggunanya mencapai 47 jiwa. Dengan demikian, proses realisasinya mencapai 174 persen. Sedangkan pengguna metode operasi wanita (MOW) atau tubektomi, realisasinya masih di bawah target. Dari target 1.453 jiwa, hanya 1.308 jiwa atau 90 persen.

Kabid KB BPMPKB Kota Batu Ismail Agani mengatakan, selama ini pria enggan ikut KB karena minimnya wawasan. Pria pemakai vasektomi dianggap sama dengan mengebiri. Padahal, banyak manfaat yang didapat setelah ikut KB. "Namun setelah mengetahui kalau vasektomi akan menjadikan vitalitas tambah prima, akhirnya banyak yang ikut program ini," katanya.

Selain vasektomi, penggunaan KB yang juga digemari adalah metode suntik. Dari target tahun 2009 sebesar 9.141 jiwa, realisasinya mencapai 10.904 jiwa atau 120 persen. Kedua jenis KB tersebut lebih diminati ketimbang KB jenis lainnya seperti pemasangan IUD, MOW, dan alat kontrasepsi seperti kondom.

Untuk itu, Ismail mengimbau kepada warga agar tak perlu takut menggunakan vasektomi. Tingginya minat warga menggunakan vasektomi menunjukkan adanya kepuasan. "Untuk 2010 ini, baru tiga bulan sudah ada 9 jiwa. Ini termasuk cepat," ujar dia.

Terkait dengan biaya, BPMPKB Kota Batu menggratiskan seluruh warga miskin yang berniat ikut KB. Tahun 2010 ini, pihaknya menyediakan anggaran Rp 40 juta. Anggaran tersebut digunakan membeli alat kontrasepsi. Khusus untuk vasektomi, sebagian anggaran digunakan untuk membiayai operasi. "Operasinya gratis. Kami yang tanggung," tegasnya.

Bila anggaran tersebut masih kurang, pihaknya akan mengajukan dana tambahan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Untuk satu orang yang ikut operasi penggunaan vasektomi diperkirakan menghabiskan dana Rp 225 ribu. "Habis berapa? Nanti kami klaim ke pemprov," tambahnya. (dan/ziz) (jawapos.co.id)

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar