Pemkab Sertifikasi Mutu Apel - Pembukaan Kongres Sepakbola Nasional (KSN) di GOR Ken Arok Kota Malang kemarin berlangsung meriah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah tokoh penting dalam pembukaan KSN yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini.
Presiden tiba di GOR Ken Arok tepat pukul 09.10 melalui pintu utama. Begitu masuk, SBY langsung disambut koor ''Indonesia'' oleh ribuan suporter yang berada di lantai II GOR. Setelah itu, SBY langsung berdiri turut menyanyikan lagu Indonesia Raya.
SBY hadir bersama Ny Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Di antaranya, Menkokesra Agung Laksono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Alfian Mallarangeng, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustofa Abubakar. Turut hadir Gubernur Jatim Soekarwo, bupati/wali kota se-Jatim, dan sejumlah gubernur. Ketua PSSI Nurdin Halid juga hadir. Perwakilan suporter bola Indonesia dan perwakilan pelajar juga turut meramaikan pembukaan.
Sambutan Ketua Umum KSN Agum Gumelar mengawali rangkaian acara. Mantan ketua umum PSSI ini menjelaskan, gelaran KSN ini adalah manifestasi gerakan masyarakat sepakbola Indonesia yang menginginkan perbaikan kondisi persepakbolaan nasional.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo yang memulai sambutannya pada pukul 09.27 mengatakan, saat ini persepakbolaan Jatim tengah menuju pada industri sepakbola. Itu karena Jatim memiliki infrastruktur sepakbola yang sangat baik. Apalagi, gairah sepakbola di Jatim juga didukung suporter sepakbola yang sangat fanatik. "Paradoksnya, kenapa prestasi timnas kita malah menurun?" kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Menegpora Andi Alfian Mallarangeng menambahkan, prestasi timnas diharapkan membaik dalam jangka waktu 5 sampai 15 tahun mendatang. Dalam kesempatan tersebut, Menegpora juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementrian BUMN terkait dukungan BUMN terhadap dunia olahraga di Indonesia.
Sementara, Presiden SBY memulai sambutannya pada pukul 09:45. Pada awal sambutannya, SBY mengajukan tiga pertanyaan. Uniknya, pertanyaan tersebut langsung ia jawab sendiri.
Pertama, SBY mengajukan pertanyaan, kenapa semua insan sepakbola berkumpul di Malang. Jawabnya, ingin menyatukan tekad dan langkah untuk memajukan sepakbola di Indonesia.
Kedua, apakah sepakbola Indonesia bisa kembali bangkit dan berjaya. Jawabnya, masyarakat Indonesia harus yakin sepakbola Indonesia akan kembali berjaya di tingkat Asia dan dunia.
Ketiga, bagaimana cara bisa mewujudkan keinginan tersebut? SBY menjawab, diperlukan sebuah gerakan nasional untuk mampu memajukan sepakbola Indonesia.
Tak hanya itu, dalam sambutannya, SBY bercerita tahun 2006. Saat itu, Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter dan Presiden AFC Mohammed Bin Hammam, berkunjung ke Aceh untuk membantu korban tsunami. Saat itu, FIFA mengucurkan bantuan sejumlah Rp 100 miliar rupiah. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Aceh saat itu, Mustofa Abubakar (sekarang menteri BUMN) bertanya, apakah ada hubungan antara prestasi sepakbola suatu negara dengan jumlah penduduk negara. Seep Blatter pun menjawab tidak ada.
Kemudian, Mustofa kembali bertanya, dengan jumlah penduduk Indonesia 230 juta, apakah timnas Indonesia bisa tampil di pentas dunia. Seep Blatter pun menjawab Indonesia sangat bisa berjaya karena memiliki kemampuan dan potensi besar dari ratusan juta penduduknya.
SBY lalu memberi tiga ilustrasi yang membuat Indonesia yakin persepakbolaan Indonesia akan bangkit. Pertama, tahun 1956 Indonesia pernah menahan imbang Australia dan Rusia dengan skor 0-0. Setelah itu, Indonesia juga pernah menjadi macan Asia Tenggara dan Asia. "Indonesia juga pernah menahan imbang Manchester United, Ajax Amsterdam, dan Brasil. Jika dulu bisa, saya yakin sekarang ini juga bisa," kata SBY.
Ilustrasi kedua, SBY mengatakan, pada laga final Asia Cup 2007 di Jakarta yang mempertemukan Irak melawan Arab Saudi, dirinya mendampingi presiden FIFA dan AFC dalam prosesi penerimaan piala. "Saat itu saya berdoa suatu saat piala ini akan diraih pemain timnas Indonesia," kata SBY.
Berharap Jadi Macan Asia
SBY menambahkan saat itu Timnas Indonesia berhasil menang 2-1 atas Bahrain. Namun, kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan. "Saya langsung menelepon Nurdin Halid (ketua umum PSSI) dan meminta disambungkan ke seluruh pemain timnas. Saya bangga atas permainan ngotot mereka," jelas SBY.
Kemudian, SBY mengatakan, ilustrasi ketiganya saat ia dalam perjalanan ke Malang. Saat itu ia memiliki agenda melihat demo penanggulangan bencana di Lanud Abdurrahman Saleh. Perjalanan tersebut diiringi dengan hujan yang cukup lebat.
"Tapi saya melihat pelajar SD, SMP, Aremania, dan suporter Malang lainnya. Saya sangat terkesan Aremania. Semangat tinggi suporter ini sangat diperlukan untuk kebangkitan persepakbolaan nasional," kata SBY.
Menutup sambutannya, SBY memiliki lima harapan terkait digelarnya KSN ini. Pertama, ia ingin sepakbola Indonesia kembali bangkit dan jaya di Asia dan dunia. Kedua, ingin semua elemen bersatu demi memajukan sepakbola. Ketiga, evaluasi sepakbola yang sudah baik untuk terus ditingkatkan sembari memperbaiki yang masih kurang. Keempat, PSSI betul-betul bisa membawa keberhasilan sepakbola nasional dalam masa mendatang.
"Terakhir, dengan ridho Allah, lima tahun lagi sepakbola Indonesia bisa menjadi macan Asia tenggara, sepuluh tahun lagi menjadi macan Asia dan selanjutnya menjadi macan dunia," kata SBY.
Selain itu, SBY berharap hasil KSN ini bisa menjadi rekomendasi nyata bagi sepak bola Indonesia. Pemerintah pun juga akan rekomendasi KSN. "Saya juga akan selalu menyaksikan final Piala Presiden yang sudah menjadi agenda tahunan PSSI," kata SBY.
Usai memberi sambutan, SBY mendapat hadiah kaos Timnas Indonesia berwarna putih dari Ketua Paguyuban Pemain Sepakbola Nasional Sarman Panggabean. Pada bagian belakang kaos ini terdapat tulisan Susilo BY dan bernomor punggung 9.
Para tamu undangan pembukaan KSN itu disuguhi kepiawaian siswa-siswi SD Kota Malang dalam berolah vokal. Selain suguhan paduan musik, peserta juga disuguhi atraksi hiburan juggling tradisional yang menggunakan bola takraw dan juggling modern menggunakan bola. Presiden SBY meninggalkan GOR Ken Arok pukul 10.23. (did/yak/war)
Pemkab Sertifikasi Mutu Apel
Selasa, 30 Maret 2010Diposting oleh info di 23.58
Label: Berita, Kabupaten Malang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar