Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang

Riset Kota Ikan (minapolitan) Wajak Ditolak

Jumat, 11 Desember 2009

Wajak, Riset Kota Ikan (minapolitan) Wajak Ditolak - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemkab Malang menolak kajian konsultan tentang pembangunan minapolitan (kota ikan) di Kecamatan Wajak. Penolakan itu karena konsultan hanya fokus pada pembangunan fisik. Faktor pemberdayaan dan penguatan petani ikan belum ditonjolkan.

Kabid Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang Untung Sudarto mengungkapkan, konsultan pembangunan adalah CV 3G asal Malang. Rabu lalu, digelar seminar kedua untuk mematangkan program kota ikan itu. Namun hasil kajian belum komprehensif. "Ya itu tadi, lebih condong bangunan fisik melulu. Kami tidak ingin itu," kata Untung.

Dominasi bangunan fisik terlihat di rencana tapak (site plan) yang dipaparkan konsultan. Dalam site plan, ada lokasi pasar ikan, ada kolam pembenihan, ada juga semacam terminal. Namun rencana tapak itu belum dibarengi kajian sosiokultur maupun penguatan petani ikan. "Kami minta revisi lagi. Sehingga secara detail, konsep pembangunan minapolitan di Wajak belum diputuskan," katanya.

Camat Wajak Kukuh Banendro kemarin mengatakan, penguatan dan pemberdayaan petani ikan seyogyanya menjadi prioritas utama. Sebab untuk mewujudkan sebuah minapolitan, butuh penciptaan kultur dan pengenalan bahwa Wajak adalah gudangnya ikan air tawar.

Salah satu caranya dengan memperbanyak jumlah petani ikan, menguatkan pasokan bibit, dan memberikan sarana pendukung pasar ikan. "Kami sepakat kalau wujud minapolitan tidak hanya fisik. Namun didahului penguatan petani," kata Kukuh.

Saat ini, ada sebelas desa yang sangat potensial untuk menjadi sentra produksi ikan air tawar. Selain terdapat kolam ikan, ratusan hektare adalah lahan budidaya mendong (bahan pembuat tikar). Lahan budidaya mendong yang selalu digenangi air saban tahun potensial untuk budidaya ikan air tawar. Apalagi, di sebelas desa itu, ada mata air pegunungan untuk mengairi kolam.

"Mereka ini butuh bibit, manajemen, dan jaringan pemasaran. Kami sepakat kalau itu menjadi prioritas utama saat ini," katanya.

Untuk bangunan fisik sentra ikan, lokasi dipusatkan di Desa Sukoanyar. Lahan yang disiapkan rencananya 10 hektare. Namun untuk proses pembangunannya, tergantung pembahasan dinas-dinas terkait. Saat ini dananya masih menjadi pembahasan di RAPBD 2010. (yos/war) (jawapos.co.id 12/12/09)

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar