Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang

info: Faridha Aprilia, Arek Tumpang Duta Jatim Olimpiade

Sabtu, 10 Oktober 2009

Info: Faridha Aprilia, Arek Tumpang Duta Jatim Olimpiade
Keterangan: Siswi berjilbab sarat prestasi ini kalem. Lesung pipi yang muncul ketika tersenyum menunjukkan Faridha anak periang. Namun, dalam kesehariannya, dia berbeda dengan siswa umumnya di sekolah ini yang memiliki waktu lebih untuk menikmati masa remajanya. Faridha harus menyisakan sebagian waktunya untuk bekerja menjadi penjaga toko milik saudaranya di Jabung.

\"Rasanya memang ada yang berbeda, namun bagaimana lagi? Ini jalan hidup saya. Belajar sambil bekerja,\" tutur wanita kelahiran 14 April 1991 itu saat ditemui di sekolahnya siang kemarin.

Sambil menghela napas panjang, Faridha mengatakan berkat bekerja, dirinya bisa mengenyam bangku sekolah hingga tingkat SMA. Jika tidak bekerja, mungkin dia hanya bisa mengenyam sekolah hingga bangku SMP. Maklum, alasan kesulitan ekonomi mendera keluarganya sejak dia duduk di bangku sekolah dasar. Kedua orang tuanya, Juri dan Rohmiati, hanyalah petani kecil yang hidup serba pas-pasan di Jabung. Sementara Faridha sendiri masih memiliki adik yang mau tidak mau harus merasakan bangku pendidikan. \"Jadi, rezeki yang diperoleh sehari-hari harus dibagi, untuk makan dan kebutuhan sekolah,\'\' tutur wanita berkulit kuning langsat ini.

Beruntung, semangat besar yang dia miliki untuk bisa sekolah ke tingkat SMA disambut salah satu saudaranya, Huri Mulyono. Huri memiliki sebuah toko kecil yang digunakan untuk berjualan aneka peralatan tulis dan wartel. Huri yang memiliki prinsip menolong dengan cara lebih suka memberi kail daripada ikan itu menawari Faridha untuk bekerja sebagai penjaga toko miliknya. Kompensasinya, Faridha tidak digaji setiap bulan. Namun uang SPP dan uang transpor setiap bulan dipenuhi. \'Tanpa pikir panjang, saya ambil peluang itu. Tujuannya satu cuma agar bisa sekolah ke tingkat SMA,\'\' katanya.

Yang ada dalam benaknya pertama adalah sekolah. Tentang bagaimana dia mengatur waktu antara sekolah dan bekerja, itu urusan belakangan. Dia percaya kemudahan akan selalu menyertai sepanjang melakukannya secara ikhlas dan pada jalur yang benar.

Kenyataannya memang benar. Dukungan dari orang tua, Huri, teman sekolah, dan guru agar dia bisa bersekolah dirasa cukup besar. Antara kepentingan bekerja, sekolah, keluarga, dan pertemanan bisa berjalan seiring. Pagi mulai pukul 06.15 dia berangkat dari rumah ke sekolah. Kemudian pukul 14.00, dia pulang dan langsung bekerja hingga pukul 21.00. Setelah toko tutup, dia pulang dan istrahat. Esok paginya, setelah salat subuh, Faridha baru belajar hingga pukul 05.30 dan bersiap-siap berangkat sekolah. Untuk sarana transportasi, dia dipinjami sepeda motor oleh Huri. Belajar tidak jarang dilakukan di tempat kerja. \"Wah, meja kasir juga bisa menjadi meja belajar saya,\'\' katanya, lalu tersenyum.

Di kalangan teman-temannya, Faridha dikenal memiliki dua rumah. Pertama di rumahnya sendiri dan kedua di toko milik saudaranya di Jabung. Jadi, ketika ada yang mencarinya, ada dua tempat yang harus dipilih untuk dituju. Teman-teman yang mengetahui dirinya bekerja bukannya mengejek, sebaliknya malah salut dan memberi dukungan. Apalagi dengan prestasi yang berhasil dia raih di ajang Olimpiade Sains Nasional Juni 2009 lalu. Di ajang itu, dia berhasil meraih juara III dan membawa pulang perunggu. \"Medali ini kupersembahkan untuk keluarga besarku, sekolah, dan teman-temanku,\'\' kata siswa yang selalu berada di peringkat tiga besar di sejak kelas I SMA ini.

Meski meraih perunggu, Faridha menjadi satu-satunya duta Jatim di mata pelajaran geologi untuk masuk karantina mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta selama sebulan, mulai 13 Oktober-13 November mendatang. Dalam pelatnas itu, dia akan bersaing ketat dengan 35 siswa dari se-Indonesia untuk menyabet empat besar tiket menuju ajang Olimpiade Sains Internasional yang sedianya digelar di Jogjakarta akhir 2009. Tahun lalu, Olimpiade Sains Internasional dihelat di Taiwan dan duta dari Malang untuk mata pelajaran geologi diwakili siswi SMAN 3 Kota Malang.

Kegandrungan Faridha untuk pelajaran geologi atau ilmu bumi mulai muncul sejak duduk di bangku kelas XI. Selain pelajaran eksakta, pelajaran ilmu bumi adalah salah satu pelajaran favoritnya. Berkat support dari guru pembimbingnya, Dwi Wijayanti, kegandrungannya terhadap ilmu bumi semakin besar. Selama mengikuti lomba tersebut, Faridha di-support materi pelajaran oleh Dwi. Materi pelajaran itu bukanlah konsumsi siswa SMA, namun sudah level perguruan tinggi. Materi itu rata rata diperoleh dari internet. Jenisnya bisa pemahaman dan penyelesaian soal.

Bagi Faridha, ajang olimpiade sains bukanlah hal baru. Sebab, dia sudah mengikutinya sejak duduk di bangku kelas XI. Hanya saja, tahun itu dia hanya lolos sampai tingkat Jatim dan gagal di ajang nasional. Tidak puas atas prestasi itu, dia kembali berjuang tahun ini dan akhirnya berhasil meski hanya menyabet juara III. (yn)

* Juragan Bordir Dirampok
* Perpendek Jarak Poin
* Suhadi Minta Dua Unit
* Malang-Jakarta Close, Sejarah Buruk Sriwijaya
* Dephub Tutup Bandara
* MCW Desak Kejari Periksa Timgar
* Motivasi Tinggi
* Live Super League Putaran I di Malang
* Perpendek Jarak Poin
* Balap Sepeda Lampaui Target

HALAMAN KEMARIN

* Pemkot Ikut Berkomplot
* Arif Sempat Dipesani Agus
* Mantan DPRD Ambisi Miliki Mobdin
* Ingatkan Latihan Jalan Kaki
* Bisnis Kue Bangkrut, Ganti Jualan Judi Bola
* Izin 274 Koperasi Dicabut
* Rolex Palsu Dibeli Rp 57 Juta
* Klaim Jamkesda Rp 250 Juta Segera Cair
* Anak Dikeroyok, Ibu Lapor Polisi
* Bagi DAK, Undang Kejaksaan dan Polisi

jawapos dot co id
Nama: duta jatim
Url:
--
Visitor Ip: 98.130.2.44

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar