Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang

Dewan Terbelah, Sikapi Pemberian 45 Laptop

Kamis, 18 Maret 2010

Dewan Terbelah, Sikapi Pemberian 45 Laptop - Penyerahan laptop pada 45 anggota dewan dan tiga unit untuk sekretariat dewan masih ditanggapi beragam. Ada yang masa bodoh, mendukung, tak terima, hingga menyoal proses tender. Namun, belum satu pun anggota dewan yang mengembalikan laptop itu ke sekretariat dewan meski sebelumnya Wakil Ketua Dewan Priyatmoko Utomo berjanji mengembalikan kemarin.

Kwindya Dwi Karana, anggota komisi C dari PDIP, mengaku bahkan belum menerima laptop seperti yang diberitakan. Dia juga tak tahu pasti kenapa masih ada anggota yang belum menerima, padahal anggota lain sudah. ''Kalau kenapanya itu ya jangan tanya saya. Tanya pada sekwan saja," ujarnya di gedung dewan kemarin.

Kendati belum menerima, Kwindya menegaskan tidak akan mempertanyakan laptop itu. ''Kalau diberi ya diterima, kalau tidak ya tidak ditanyakan. Buat apa?" kata dia.

Lain lagi dengan Ya'qud Ananda Gudban. Anggota komisi B dari Partai Hanura ini mengakui telah menerima laptop dari sekwan. Secara pribadi dia mendukung pemberian itu karena sangat berfungsi bagi anggota dewan. Tak hanya itu, Nanda, sapaan akrab Ya'qud Ananda Gudban, menilai laptop lebih efisien dibanding sistem manual.

''Selama ini kalau paripurna atau rapat ke luar kota selalu fotokopi berkas-berkas. Kalau sedikit tidak masalah, tapi bisa sangat tebal," kata dia.

Begitu usai rapat, berkas-berkas itu tak terpakai lagi. Sehingga sayang anggaran habis hanya untuk keperluan fotokopi materi atau berkas-berkas yang diperlukan. Lain lagi dengan laptop. Barang elektronik ini akan mampu menampung dokumen-dokumen penting.

''Begitu dibutuhkan langsung klik, tak perlu fotokopi lagi. Selain itu dengan laptop bisa mengejar ketertinggalan teknologi. Juga meningkatkan gengsi," tandasnya.

Christea F., anggota komisi D DPRD Kota Malang, dari fraksi Partai Demokrat dengan tegas tidak terima atas pembagian laptop pada 45 anggota dewan. Bukan pembagian yang dia persoalkan. Tapi pada proses lelang. ''Kalau wakil ketua terkejut karena dikirimi laptop, saya lebih terkejut lagi karena anggaran laptop mencapai Rp 544 juta," kata Christea.

Dari anggaran Rp 544 juta itu, jika dibagi rata untuk 45 dewan plus tiga anggota sekwan, maka rata-rata menerima laptop seharga Rp 11 juta-an. ''Lha kok yang dikirim laptop harga Rp 6 jutaan. Bagaimana ini?" kata Christea yang mengaku bahwa secara kolektif semua anggota komisi D telah mengembalikan laptop ke sekwan.

Sementara, wakil ketua DPRD Kota Malang Priyatmoko Utomo yang mengaku terkejut karena mendapat kiriman laptop ke rumahnya mengaku masih akan melakukan konfirmasi kejelasan tender pada sekwan. Konfirmasi itu juga untuk memperjelas tender seragam anggota dewan yang juga dikirim bersamaan dengan laptop.

''Yang pasti, kalau tidak benar akan dikembalikan. Waktunya kapan, bisa sewaktu-waktu," kata Moko, sapaan akrab Priyatmoko Oetomo. (nen/war) (jawapos.co.id)

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar