26 Persen SMP Kota Malang Tak Lulus - Kalangan pendidik tingkat SMP di Kota Malang patut waspada menghadapi ujian nasional (UN) pertengahan Maret mendatang. Karena sinyal bakal jebloknya tingkat kelulusan siswa sudah mulai tampak. Itu terlihat dari hasil akhir tryout yang berakhir pekan lalu.
Dalam rekapan yang dilakukan musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP menyebutkan bahwa dari 24 SMPN dengan 6.527 siswa, tercatat 26,15 persen dinyatakan tidak lulus. Jumlah ketidaklulusan siswa itu diakibatkan kesulitan mengerjakan soal di mata pelajaran matematika.
Sedang mata pelajaran lain, tingkat kegagalan masih terbilang cukup rendah. Di mata pelajaran IPA misalnya, tercatat 15,96 persen siswa yang tidak lulus, Bahasa Inggris 5,58 persen, dan Bahasa Indonesia 3,68 persen. "Bobot soal untuk tryout tahap pertama ini memang sangat tinggi, makanya cukup banyak yang gagal," kata Hadi Harianto, ketua MKKS SMP Kota Malang kemarin.
Khusus untuk mata pelajaran matematika, kata Hadi, perlu ada evaluasi sangat khusus dari semua sekolah dan para guru. Karena dari analisanya bersama kepala sekolah, kesalahan siswa cukup mendasar. Yakni, hanya masalah kecerobohan atau kurang teliti saat mengerjakan soal. Kekurangtelitian itu terletak pada pertanyaan yang sifatnya menjebak berupa pernyataan.
Misalnya ada pernyataan 2 + 2 = 4, lalu ada pertanyaan; Benarkah 4 itu berasal dari 3 + 1? Nah saat ada pertanyaan seperti itu, siswa bingung. "Kalau sudah pertanyaan menjebak, siswa terlihat tergesa-gesa dan tidak jeli," urai kasek SMPN 21 ini.
Dari analisa itu, MKKS telah membuat solusi untuk melakukan evaluasi secara total dengan cara memperbanyak latihan soal matematika. Para guru juga harus memberi pemahaman tentang strategi mengurai pertanyaan yang sifatnya menjebak. Siswa diminta untuk tidak gampang menjawab soal sebelum paham benar dengan pertanyaan yang ada.
"Solusinya memang siswa di-drill lagi mata pelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan (SKL)," tandas mantan Kasek SMPN 5 ini.
Sementara Kasek SMPN 1 Burhanudin mengakui siswanya kesulitan di mata pelajaran matematika. Bahkan ada tiga siswa yang nilai matematika dalam tryout lalu di bawah standar 5,5. Padahal untuk mata pelajaran lain nilai rata-ratanya cukup tinggi. Mapel bahasa Inggris 7,8, bahasa Indonesia 8, dan IPA 8. Namun jumlah total siswa yang nilainya di bawah 6 tercatat ada 17 siswa. "Matematika memang butuh perhatian lebih serius," tandas Burhanuddin.
Untuk mengantisipasi jeblok UN nanti, Burhanuddin membuat kebijakan seluruh siswa yang nilainya di bawah 6 dikumpulkan jadi satu. Mereka akan diberi materi tambahan di luar jam sekolah sejak Senin mendatang hingga UN berlangsung. Materi yang diberikan pun khusus pada materi yang nilainya di bawah 6. "Tiap hari mereka yang nilai kurang standar akan kami drill setelah sekolah," janji Burhanuddin.
Beda dengan di SMPN 1, siswa di SMPN 20 justru kesulitan di mata pelajaran IPA. Ada tujuh siswa yang nilainya di bawah target 5,5. Sementara nilai dari mata pelajaran yang lain masih dalam angka normal. "Materi soal IPA di tryout lalu lebih banyak dari kelas 10 dan 11. Hanya 40 persen yang dari kelas 12. Ini sengaja untuk melatih ingatan siswa dengan pelajaran tahun sebelumnya," kata Waris Santosa, kasek SMP 20 yang juga koordinator pembuat soal IPA ini. (abm/war)
26 Persen SMP Kota Malang Tak Lulus
Kamis, 28 Januari 2010Diposting oleh info di 22.26
Label: Kota Malang, Pendidikan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar