Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang

106 Ponpes Se Kab. Malang Tetapkan Hari Santri

Jumat, 18 Desember 2009

106 Ponpes Se Kab. Malang Tetapkan Hari Santri - Momen 1 Muharam 1413 Hijriyah yang jatuh kemarin ditetapkan 106 pengurus dan pengelola pondok pesantren (ponpes) se-Kabupaten Malang sebagai Hari Santri. Bahkan, akun grup untuk kampanye Hari Santri pun telah dibuat di Facebook dengan nama grup: Aku Bangga Jadi Santri.

Para penggagas kemarin mengumumkan Hari Santri dalam acara peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1431 Hijriyah yang digelar di Ponpes Babussalam, Pagelaran, Kabupaten Malang. Hadir dalam acara itu Yenny Wahid -putri Gus Dur-, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf, KH Kholil As'ad dari Situbondo, plus beberapa kiai.

Thoriq Darwis, pengasuh Ponpes Babussalam menerangkan, penetapan Hari Santri itu akan dikampanyekan ke seluruh pondok pesantren di Malang Raya dan ponpes se-Jatim. Para pengasuh ponpes berkeinginan agar Hari Santri bisa tercatat sebagai hari peringatan nasional. Mengingat mayoritas masyarakat Indonesia memeluk Islam yang di dalamnya ada jutaan santri.

"Saya masih belum tahu bagaimana caranya agar Hari Santri dicatat secara nasional. Tetapi kami akan upayakan semua ponpes tahu adanya Hari Santri. Hari peringatannya sesuai penanggalan hijriah, bukan penanggalan masehi," kata cucu KH Mohammad Said, pendiri ponpes Babussalam.

Thoriq menjelaskan, gagasan menetapkan Hari Santri muncul ketika melihat fenomena banyaknya hari-hari peringatan dalam masyarakat. Hari peringatan itu ada yang berasal dari budaya luar, budaya asli, kepentingan bisnis, dan momen-momen penting.

Mengingat santri juga warga negara dan jumlahnya jutaan jiwa, maka tidak ada salahnya membuat sebuah hari peringatan untuk santri. Toh, keberadaan santri banyak membawa warna dalam masyarakat. Termasuk ikut dalam perjuangan kemerdekaan dan momen-momen penting kenegaraan.

Tentang dipilihnya tanggal 1 muharam, lanjut Thoriq, itu untuk memasukkan semangat hijrah dari yang buruk ke yang baik. Semangat hijrah itu juga digunakan Nabi Muhammad untuk menetapkan tahun hijriah. "Agar seorang santri bangga menjadi santri. Sehingga dia akan memberikan sumbangsihnya bagi kemaslahatan umat. Masak santri kalah sama hantu yang punya hari peringatan Halloween," ungkap Thoriq.

Dengan adanya Hari Santri, kata Thoriq, diharapkan seluruh santri tetap menjalin ukhuwah islamiyah dan tidak terpecah belah. Lebih dari itu, para santri di tahun-tahun mendatang akan selalu ingat dan bangga bahwa mereka adalah lulusan pondok pesantren yang keberadaannya selalu diperingati setiap tahun baru Islam. (yos/ziz) (jawapos/19/12/09)

Tulisan Terkait Lainnya



0 komentar:

Posting Komentar