Wisata Kota Malang

Peta Kabupaten Malang

Arsip Blog


Jual Beli Laptop Notebook Malang
Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kampus. Tampilkan semua postingan

Prof Sutiman B. Sumitro Berpeluang Kalahkan Yogi

Jumat, 08 Januari 2010

Pertarungan empat kandidat rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang di tingkatan senat universitas bakal seru. Prof Sutiman B. Sumitro Berpeluang Kalahkan Prof Yogi Sugito sang Incumbent.

Yogi yang saat Pilrek 2006 memiliki tiga basis kekuatan di tiga fakultas, yakni fakultas pertanian (FP), fakultas peternakan (fapet), dan fakultas perikanan (faperik), namun dalam pertarungan ini tampaknya dia harus ekstra waspada.

Karena di fapet ada satu kandidat yang juga berhasil lolos menuju babak empat besar. Dia adalah Prof Dr Ir Woro Busono MS. Tentu saja, 16 suara senat dari fapet sedikit banyak pasti mendukung Woro. "Sedikit banyak pasti kantong suara di fapet akan terbagi. Apakah akan mengalir ke Pak Yogi atau sebaliknya. Mayoritas mendukung Pak Woro," ungkap salah satu guru besar UB yang wanti-wanti tidak dikorankan namanya.

Sumber ini memprediksi, Yogi masih akan mampu mendulang 8 suara senat dari fapet. Jika digabung dengan faperik dengan 9 suara dan FP 28 suara, maka suara aman yang dimiliki Yogi adalah 45 suara. "Tidak lolosnya Prof Arief Prajitno dari faperik cukup menguntungkan Pak Yogi. Dengan begitu senat di faperik tidak akan terganggu," urainya.

Dengan 45 suara senat, posisi Yogi masih sangat tidak aman. Mengingat, jumlah senat UB mencapai 154 orang. Untuk kembali menduduki kursi rektor lima tahun ke depan, minimal guru besar FP ini harus mendulang 77 suara senat. "Peluang Pak Yogi memang besar, tapi ingat ada Pak Sutiman (Prof Sutiman B. Sumitro) di bawahnya," ujar sumber Radar tersebut.

Jaringan kuat Sutiman di fakultas kedokteran (FK), FMIPA, fakultas teknik (FT), dan fakultas teknologi pertanian (FTP) diprediksi akan mengacaukan posisi Yogi. Bahkan Sutiman akan menempel ketat, karena dari empat basis itu Sutiman telah mengantongi modal 44 suara.

Tak hanya itu, Prof Dr M. Pujihardjo SE MS, kandidat dari FE juga memiliki peluang cukup besar. Karena FE juga memiliki link kuat di fakultas-fakultas tetangga. Yakni, FIA dan FH. Jika digabung senat FE, FIA, dan FH mencapai 48 suara atau di atas suara aman Yogi. "Kalau mereka cerdik, masih ada kantong-kantong yang bisa dimainkan. Yakni, 9 suara senat dari FISIP, FIB, dan FKH," tandas sumber ini. (radar/Im)
Read More Prof Sutiman B. Sumitro Berpeluang Kalahkan Yogi

Enam Profesor Maju Jadi Calon Rektor UNBRAW

Selasa, 05 Januari 2010

Enam Profesor Maju Jadi Calon Rektor UNBRAW - Persaingan merebut pucuk pimpinan di kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang dipastikan lebih ketat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Karena ada enam calon yang sudah resmi mendaftar ke panitia pemilihan rektor.

Pada pemilihan rektor kali ini, enam pendaftar itu semuanya bergelar profesor. Yakni Prof Dr Ir Yogi Sugito (incumbent), Prof Dr Sutiman B.S. (Fakultas MIPA), Prof Andi Gani (FIA), dan Prof Arif Prayitno (Fakultas Perikanan), Prof Woro Busono (Peternakan), dan Prof Pujiharjo (FE).

Ketua Panitia Pemilihan Rektor UB Prof Abdul Latief Abadi menjelaskan, keenam calon tersebut telah mendaftar tepat di hari penutupan kemarin. Mereka selain sudah melakukan tes kesehatan, juga menyerahkan seluruh syarat berkas administrasi sebagai syarat calon.

Di antaranya, kesanggupan melepas jabatan formal di tempat lain jika terpilih, menyetor daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS, biodata lengkap, serta bukti gelar profesor atau minimal doktor dengan jabatan lektor kepala. "Masih ada banyak syarat lain yang perlu kami verifikasi lebih cermat lagi," tandas Latief kemarin.

Meski belum dipastikan enam yang mendaftar itu sebagai calon resmi, namun ia sudah lega. Karena kekhawatiran jumlah pendaftar yang kurang dari empat sudah teratasi. Sehingga kans bagi orang di luar UB yang ingin mendaftar menjadi tertutup. Karena peluang mendapatkan minimal empat calon sebagai syarat yang diserahkan ke senat universitas cukup terbuka. "Kan hanya empat nama yang dipilih senat untuk dibawa ke Mendiknas," tandas dia.

Proses pemilihan rektor itu akan dimulai besok (7/1) melalui tahap penjaringan yang diikuti sekitar 1.800 pemilih yang terdiri dari wakil mahasiswa, seluruh karyawan, dan dosen. Dari enan calon itu akan ditentukan empat calon.

Pada 12 Januari nanti, senat memilih tiga nama yang langsung diserahkan ke Mendiknas. Keputusan siapa yang menjadi rektor UB periode 2010-2014 ditentukan Mendiknas RI M. Nuh lima bulan setelah nama tersebut masuk ke Mendiknas. "Perkiraan 15 Juni nanti sudah bisa diketahui siapa rektor UB yang baru," kata Latief. (abm/war)
Read More Enam Profesor Maju Jadi Calon Rektor UNBRAW

Kesiapan PTN Diragukan Dalam Pelaksanaan UU BHP

Jumat, 18 Desember 2009

Kesiapan PTN Diragukan Dalam Pelaksanaan UU BHP - Adanya UU 9 tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan (BHP) belum sepenuhnya menguntungkan bagi perguruan tinggi atau kampus. Dari beberapa aspek, justru universitas yang akan dirugikan secara finansial. Hal itu diungkapkan Wawan Sobari, S.IP, MA, dosen muda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melalui hasil riset tentang pelaksanaan UU BHP.

Dalam risetnya di kampus UB dan Universitas Negeri Malang (UM), Wawan menilai kinerja sumber daya manusia di PTN itu perlu digenjot untuk menghadapi BHP. Ini karena BHP menuntut adanya tenaga profesional yang memiliki semangat corporate. Yakni, berpikir bagaimana bekerja keras memberikan layanan. "Pengurusan administrasi harus cepat, tidak lagi birokratis," ungkap Wawan, di kantornya, kemarin.

Menurut dosen yang sempat mengenyam pendidikan di Belanda ini, BHP ini memang mengajak pengelola kampus kreatif menggali dana dari berbagai sumber. Karena sesuai aturan, mahasiswa hanya dibebani sepertiga dari seluruh biasa operasional kampus. Pemerintah juga menanggung sepertiga dana, sedang sisanya kampus yang mencari sendiri. "Jadi sebenarnya kampus juga berat," tandas dosen asal Bandung ini.

Dari risetnya, ada kelemahan yang tertuang dalam UU BHP itu. Yakni, akan terjadi inkonsestensi dalam membuat kebijakan. Dalam UU itu diatur seluruh kebijakan kampus akan ditentukan oleh rektor, senat, dan masyakat. "Namun, kata masyarakat itu tidak jelas," katanya.

Padahal mestinya kebijakan itu harus melibatkan objek yang menerima kebijakan itu. "Jadi nanti mahasiswa dan orang tua harus dilibatkan sebagai aktor pembuat kebijakan di kampus. Ini yang saya anggap sulit di praktiknya nanti," tandas dia.

Tapi, ungkap Wawan, siap atau tidak siap, kampus harus siap menghadapi diberlakukannya BHP ini pada 2013 mendatang. Antara kampus swasta dan negeri harus bersaing ketat menjaga kualitas agar mendapat kepercayaan masyarakat. "Dampak BHP ini terhadap kampus swasta saya kira tergantung kualitas pendidikannya. Swasta kalau kualitas juga diminati," ungkap Wawan. (abm/ziz) (jawapos.co.id 18/12/09)
Read More Kesiapan PTN Diragukan Dalam Pelaksanaan UU BHP